Full width home advertisement

Selamat datang di Blog kami "Tegar Indo Blog - Cerpen Puisi & Curahan Hati" Semoga Bermanfaat.

Post Page Advertisement [Top]

FUNDS zaman PT KARYA CIPTA PUTRA berdirilah sebuah kerajaan Bernama Nagara Daha. Kerajaan ITU didirikan Putri Kalungsu Bersama putranya, Raden Sari Kaburangan alias Sekar Sungsang Yang bergelar Panji Agung Maharaja Sari Kaburangan. Konon, Sekar Sungsang seorang penganut Syiwa. la mendirikan candi Dan lingga terbesarnya di Kalimantan Selatan. Candi Yang didirikan ITU Bernama Candi Laras. Pengganti Sekar Sungsang adalah Maharaja Sukarama. FUNDS Masa pemerintahannya, pergolakan berlangsung Terus-menerus. Walaupun Maharaja Sukarama mengamanatkan agar cucunya, Pangeran Samudera, kelak menggantikan tahta, Pangeran Mangkubumi-lah Yang Naik Takhta.
Kerajaan tidak hentinya mengalami kekacauan KARENA perebutan kekuasaan. Konon, siapa pun menduduki Takhta Akan merasa tidak aman Bahasa Dari rongrongan. Pangeran Mangkubumi akhirnya terbunuh Dalam, suatu perebutan kekuasaan Pratama Afiliasi. Sejak ITU, Pangeran Tumenggung menjadi Penguasa kerajaan.
Pewaris kerajaan Yang Sah, Pangeran Samudera, Pasti tidak aman Severe Tetap tinggal Dalam, Lingkungan kerajaan. Atas bantuan patih Kerajaan Nagara Daha, Pangeran Samudera melarikan Diri. Ia menyamar Dan Hidup di daerah adalah sepi di sekitar muara Sungai Barito. Bahasa Dari Muara Bahan, bandar Utama Nagara Daha, mengikuti Aliran Sungai hingga Ke muara Sungai Barito, terdapat kampung-kampung Yang berbanjar-banjar atau berderet-deret melintasi Tepi-Tepi Sungai. Kampung-kampung ITU adalah Balandean, Sarapat, Muhur, Tamban, Kuin, Balitung, Dan Banjar.
Di kampung-kampung ANTARA ITU, Banjar-lah Yang memucat Bagus letaknya. Kampung Banjar dibentuk Oleh lima Aliran Sungai Yang muaranya bertemu di Sungai Kuin.
KARENA letaknya Yang Bagus, kampung Banjar kemudian Berkembang menjadi bandar, kota perdagangan Yang Ramai dikunjungi KAPAL-KAPAL Dagang Bahasa Dari berbagai Negeri. Bandar ITU di Bawah kekuasaan seorang patih Yang Biasa disebut Patih Masih. Bandar ITU JUGA dikenal Artikel Baru NAMA Bandar Masih.
Patih Masih mengetahui bahwa Pangeran Samudera, pemegang hak Atas Nagara Daha Yang Sah, ADA di wilayahnya. Kemudian, besarbesaran mengajak Patih Balit, Patih Muhur, Patih Balitung, Dan Patih Kuin untuk berunding. Mereka bersepakat MENCARI Pangeran Samudera di TEMPAT persembunyiannya untuk dinobatkan menjadi raja, memenuhi Wasiat Maharaja Sukarama.
Artikel Baru diangkatnya Pangeran Samudera menjadi raja Dan Bandar Masih sebagai Pusat kerajaan sekaligus bandar perdagangan, semakin terdesaklah kedudukan Pangeran Tumenggung. Apalagi para patih tidak mengakuinya sebagai raja Lagi Yang Sah. Mereka pun tidak rela menyerahkan upeti kepada Pangeran Tumenggung di Nagara Daha.
Pangeran Tumenggung tidak tinggal diam menghadapi keadaan ITU. Tentara Dan armada diturunkannya Ke Sungai Barito sehingga terjadilah Pertempuran Besar-besaran. Peperangan berlanjut Terus, belum ADA kepastian pihak mana Yang Menang. Patih menyarankan kepada Pangeran Samudera agar Minta bantuan Ke Demak. Konon * Menurut Patih Masih, SAAT ITU Demak menjadi penakluk kerajaan-kerajaan di Jawa Yang ADA Dan menjadi kerajaan terkuat Penghasilan kena pajak Majapahit.
Pangeran Samudera pun mengirim Patih Balit Ke Demak. Demak setuju nnemberikan bantuan, asalkan Pangeran Samudera setuju Artikel Baru syarat Yang mereka ajukan, yaitu mau memeluk Agama Islam. Pangeran Samudera bersedia menerima syarat ITU. Kemudian, sebuah armada Besar pun pergi menyerang Pusat Kerajaan Nagara Daha. Armada Besar ITU terdiri Atas Tentara Demak Dan sekutunya Bahasa Dari seluruh Kalimantan, Yang membantu Pangeran Samudera Dan para patih pendukungnya. KONTAK senjata PERTAMA terjadi di Sangiang Gantung. Pangeran Tumenggung berhasil dipukul mundur Dan bertahan di muara Sungai Amandit Dan Alai. Korban berjatuhan di kedua belah pihak. Panji-panji Pangeran Samudera, Tatunggul Wulung Wanara Putih, semakin BANYAK berkibar di TEMPAT-TEMPAT taklukannya.
Hati Arya Terenggana, Patih Nagara Dipa, sedih melihat demikian BANYAK Korban rakyat jelata Bahasa Dari kedua belah pihak. Ia mengusulkan kepada Pangeran Tumenggung suatu Cara untuk mempercepat selesainya peperangan, yakni melalui perang tanding atau duel ANTARA kedua raja Yang bertikai. Cara ITU diusulkan untuk menghindari semakin banyaknya Korban di kedua belah pihak. Pihak Yang Kalah harus mengakui Kedaulatan pihak Yang Menang. Ushul Arya Terenggana inisial diterima kedua belah pihak.
Pangeran Tumenggung Dan Pangeran Samudera Naik sebuah Perahu Yang disebut talangkasan. Perahu-Perahu ITU dikemudikan Oleh panglima kedua, belah pihak. Kedua pangeran ITU memakai Pakaian perang Serta membawa parang, sumpitan, keris, Dan Perisai atau telabang.

Mereka saling berhadapan di Sungai Parit Basar. Pangeran Tumenggung Artikel Baru nafsu angkaranya ingin membunuh Pangeran Samudera. Sebaliknya, Pangeran Samudera tidak tega berkelahi Melawan pamannya. Pangeran Samudera mempersilakan pamannya untuk membunuhnya. Ia rela mati di Tangan orangutan Tua Yang FUNDS dasarnya Tetap diakui sebagai pamannya.
Akhirnya, luluh JUGA Hati Pangeran Tumenggung. Muncul kesadarannya. la mampu menatap Pangeran Samudera Bukan sebagai musuh, tetapi sebagai keponakannya Yang di Dalam, tubuhnya mengalir darahnya SENDIRI. Pangeran Tumenggung melemparkan senjatanya. Kemudian, Pangeran Samudera dipeluk. Mereka bertangis-tangisan.
Artikel Baru Hati Tulus, Pangeran Tumenggung menyerahkan kekuasaan kepada Pangeran Samudera. Artinya, Nagara Daha ADA di Tangan Pangeran Samudera. Akan tetapi, Pangeran Samudera bertekad menjadikan Bandar Masih atau Banjar Masih sebagai Pusat pemerintahan sebab bandar ITU lebih Dekat Artikel Baru muara Sungai Barito Yang telah Berkembang menjadi kota perdagangan. Tidak hanya ITU, rakyat Nagara Daha pun dibawa Ke Bandar Masih atau Banjar Masih. Pangeran Tumenggung diberi daerah adalah kekuasaan di Batang Alai Artikel Baru Seribu orangutan Penduduk sebagai rakyatnya. Nagara Daha pun menjadi daerah adalah Kosong.
Sebagai seorang raja Yang Beragama Islam, Pangeran Samudera mengubah Namanya menjadi Sultan Suriansyah. Hari Kemenangan Pangeran Samudera atau Sultan Suriansyah, 24 September 1526, dijadikan Hari Jadi kota Banjar Masih atau Bandar Masih.
KARENA setiap Kemarau landang (Panjang) udara menjadi masin (asin), lama-kelamaan NAMA Bandar Masih atau Banjar Masih menjadi Banjarmasin.
Akhirnya, Sultan Suriansyah pun meninggal. Makamnya sampai sekarang terpelihara Artikel Baru BAIK Dan Ramai dikunjungi orangutan. Letaknya di Kuin Utara, di Pinggir Sungai Kuin, Kecamatan Banjar Utara, Kota Madya Daerah Tingkat II Banjarmasin.
Setiap tanggal 24 September Wali Kota Madya Banjarmasin Dan para pejabat berziarah Ke Makam ITU untuk memperingati Kemenangan Sultan Suriansyah Atas Pangeran Tumenggung. Sultan Suriansyah adalah sultan atau raja Banjar PERTAMA Yang Beragama Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Bottom Ad [Post Page]