Kata Cinta
Sukar sekali tuk kuhapuskn
Bayangn wajhmu yg slalu brlintas.
Kala ku trpejam,
Maupun kala terjaga.
Kau berayun dalam hati,
Seolah memanggil diri nan sunyi,
Tuk merangkai kata-kata suci,
Kata-kata cinta yang penuh arti.
Namun kapankah tiba saatnya,
Kata-kata itu kan kuwujudkan,
Degan suara dari lisan,
Agar dapat kau renungkan,
Karena waktu tak menghendaki,
Karena ruang tak merestui,
Kucairkan kata lewat puisi,
Yang mengisahkan cintaku dalam hati.
KASIH
Kasih...
Bukan maksud hatiku,
Tanamkan luka di hatimu,
Sehingga harus kau buai,
Sakitnya hati kian perih.
Kasih...
Bersama kita tlah berlabuh,
Mengarungi putaran waktu,
Di atas cinta nan syahdu,
Hati kita tlah berpadu.
Kasih...
Apa yang tak kita inginkan,
Kini tlah menjadi suratan,
Perpisahan yang tlah digariskan,
Kini kita harus brjauhan.
Kasih...
Maafknlah daku,
Ku tak mampu lagi anggap dirimu,
Sebagai sandaran cintaku,
Seperti hari-hari yang lalu.
Aku Rela melepas mu
Tlah berlalu cerita tentang mu
Tlah lenyap sapa dan hadir mu disisi ku..
Tlah lama pula ku dan kamu
Tak lagi bercanda tawa bersama...
Ku relakan melepas mu
Ku relakan kau tinggalkan aku
Ku relakan kau lupakan aku
Namun ku tak mampu menghapus nama mu dihati ku...
Engkau yang memberikan aku senyuman
Engkau yang memberikan aku kasih sayang
Dan engkau pula yang kini pergi meninggalkan aku
Namun dengan terpaksa ku harus rela melepaskan mu...
Kerinduan
Malam telah kian merambat
hingga menyentuh ujung kakiku
Gerimis seakan tak jua ingin berhenti memeluk,
memeluk dalam dekap yang menyayat kalbu
Sementara engkau perempuanku,
aksara mu sayup hilang perlahan
diantara langkah mu yang kian menjauh
Kini
Tatap imaji ku hanya dapat menatap kabut
bayang gemulai tari mu, bersama harum nya
desah nafas mu yang masih melekat,
kala kecup ku hadir di kening dan tepi bibirmu
Dan, masihkah engkau perempuanku
Perempuan yang serupa nan terselimuti rindu
Kini
Malam ini
Jiwa hanya menatap dedaunan basah dan pucuk
ilalang yang dahulu pernah membasahi kaki kita,
setelah kita lelah bercerita tentang banyak
kisah dibawah embun dan rindang nya
pohon saga hingga ufuk menembaga
Diantara rinai dan senyum rindu yang menyapa
Maaf aku mencintai
Bila kau tanya tentang cinta
Dan siapakah yang aku cinta ?
Mudah untuk memahami nya
Ketika aku hanya mencintai nya ...
Maafkan aku mencintai nya...
Mencintai dan merindukan nya...
Melebìhi dari cinta terhadap diri aku sendiri
Jiwa ini miliknya
Raga ini ciptaannya
Hidup ini kuasanya
Dan mati ku adalah ketentuan nya
Jangan paksa aku untuk mencintai mu
Karena IA bukan untuk diduakan
Jangan bilang aku milik mu
Karna tiada siapa mampu memiliki apapun miliknya
Maafkan aku yang mencintainya
Dan jika kamu menyayangi ku
Maka cintailah dia..
Karna aku..kamu..dan mereka adalah milik nya
Semua Karna Cinta
Aku tau. . .
Kau mendua di balik mataku
Aku tau. . .
Kau ada karna rasa kesepian hatimu
Namun ku rela . . .
Meski luka yang kau tanam dalam dada
Aku terima . . .
Walaupun ku sebagai pengobat kesepian jiwa
Karna engkaulah bahagia
Karna hadirmulah ku tertawa
Tanpamu ku lebih tersiksa
Denganmu ku nikmati indah cinta
Biarlah ku terluka
Menangis berurai air mata
Mungkin ini kebodohan cinta
Namun ku ihklas melakukanya
Sungguh..
Aku hanya mencintaimu
Tak ada yang lain dihatiku
Hanya kamu yang selalu aku rindu
Walau..
Terkadang cemburu menghampiriku
Sakit hati saat kau acuhkan aku
Tersisihkan kala kau bersama sahabatmu
Tapi..
Aku sabar dengan cintaku
Aku akan setia bersamamu
Aku akan selalu menantimu
Sayang..
Lihatlah cintaku
Ketulusanku kepadamu
Jangan pernah kau ragukan semua itu
Hanya kamulah cintaku
Tak Perduli
Aah.... untuk apa ada cinta
Bila cinta bawa derita
Uuh...tak perduli dengan semua
Bila akhirnya hadirkan luka
Percuma samudera asmara ku selami
Bila ku tenggelam di dasar hati
Percuma lautan kasih ku sebrangi
Bila akhirnya hanyut arus mimpi
Masa bodoh dengan cinta
Ku tak ingin kembali duka
Tak harap kembali nestapa
Hanya karena rasa cinta
Bila saat ini tak ingin kenal cinta
Bukan berarti tak membutuhkannya
Bila hari ini ku acuhkan cinta
Bukan berarti pula ku membencinya
Hati Yang Tersakiti
Kian pedih kurasa
Disaat kau menyatakannya
Apa kau tak merasa
Apa yang sekarang aku derita
Penuh luka kau tusukkan
Dengan lidah yang tak bertulang
Seakan aku kau hinakan
Dalam redup cintamu terbentang
Terlalu naif kau ucapkan
Terlalu singkat tak berfikir panjang
Hingga aku terluka dalam
Katamu membidik pada hati kian geram
Sungguh sakit tak karuan
KAU,AKU,DIA DAN MASA LALU
Ku sematkan hatiku
Hanya padamu
Ku relakan jiwaku
Tuk mengabdi padamu
Namun kini kau tanya
Tentang sebongkah rasa
Yang kiranya membuat luka
Pada batin dan jiwa
Kau masih cemburui
Tentang satu nama
Kau masih tanyai
Tentang aku dan dia
Cinta yang terjalin begitu indahnya
Namun kini seakan tak sempurna
Setelah kau tanya
Tentang aku dan dia
Perasaanku
Masihkah kau ragui
Rasa cintaku ini
Hingga pada akhir kata
Kau hanya diam seribu bahasa
Adakah yang kau ragu
Dari cinta tulusku
Hingga kau selalu membisu
Tanpa ada sepatah kata untukku
Malamku tak seperti dulu
Penuh tawa manjamu
Kini hanya pilu
Yang kau suguhkan dimalam rabu
MENGERTILAH
Ada saatnya ku mengerti
Adakalanya kau harus mengerti
Pada saatnya nanti ku pergi
Ku ingin kau menyadari, cintaku tulus dari hati
Bila saatnya tiba
Pastikan datang waktunya
Memahami cinta yang ada
Menyadari memang itu seharusnya
Biarlah semua berjalan apa adanya
Berlalu dengan semestinya
Dan berakhir dengan seharusnya
Karna cinta, terkadang tak cukup dengan logika
Kasih...
Ku sayang kamu..
Untuk selamanya
Mantan Terindahku
Sapamu tak seindah yang dulu
Senyummu tertahan di sudut bibirmu
Mantanku..
Pesonamu masih tertinggal di hatiku
Kumbang yang dulu ku puja
Yang ku jaga dalam kasih setia
Ku rindu ku sayang dan ku cinta
Membuaiku dengan penuh romantisme asmara
Andai saja kau takdirku
Andaikan kau masih jadi milikku
Kan ku tempatkan kau di taman hatiku
Ku suguhkan bunga bunga cinta yang tumbuh dari ketulusanku
Jangan Bersedih Kekasihku
Hujankan airmatamu di dadaku
Agar kudengar gemuruh sendu
Rebahlah dalam pangkuan
Untuk tumpahkan segala kegundahan
Tak kan kuseka sembab matamu
Tak kan kuhapus jejak basah itu
Biarlah menjadi sungai di lembah hatiku
Akulah muara segala kesedihanmu
Menangislah sederas sungai membelah kelam
Jika itu bisa membuatmu larut dan terdiam
Kehidupan tidak selalu meninggalkan keindahan
Biarkan kenangan membungkusnya di kejauhan
Dekaplah dadaku
Cinta hangat ini khusus untukmu
Yang terbungkus dalam selimut hatiku
Jangan bersedih kekasihku
Masih ada aku yang menyayangimu
CARAKU MENJAGA CINTAKU
Sengaja aku tak menghubungimu,
Tak juga mengirim pesan untuk
menanyakan kabarmu.
Mungkin ini tak biasa, Tapi bagiku,
Inilah cara terbaik mencintaimu.
Aku mencintaimu dengan cara
menjauh darimu,
Bukan karena aku mulai tak
menyukaimu,
Justru karena aku sangat mencintaimu,
Dan aku ingin menjagaku juga menjagamu,
Menjaga tulusnya hatimu, juga menjaga
kesucian hatiku.
Inilah caraku mencintaimu,
Dalam diamku,
Dalam ketulusanku,
Dalam kesucianku,
Dalam cara tak biasaku, Meski sulit,
Meski berat,
Meski sakit untukku,
Namun ku tahu ini pilihan terbaik agar
kita tak terlalu saling mengharap.
Karena berharap hanya pantas pada
Sang Pemilik Hati,
Karena berharap hanya pantas
digantungkan pada Sang Pemilik Cinta,
Pada-Nya kuharap Dia kan menjagamu
untukku, Pada-Nya kutitipkan hatimu, Biarlah ku hanya bisa menyapamu
lewat senandung doa,
Agar Untukmulah segala kebaikan,
Agar bersamamulah segala keindahan
Satu Jiwa
Aku bagai manusia hina
Yang melihat dirimu berlinang air mata
Dan aku terdiam tak bisa berbuat apa-apa
Aku hanya jadi orang tersisih
Yang melihat kasih larut dalam sedih
Dan tak sedikitpun aku memberi sumbangsih
Dalam lelapku hati ini turut menangis
Pun dalam tawa disitu juga ada tangis
Menyelami betapa beratnya cobaan ditimpakan kepadamu
Yang seharusnya bukan untukmu
Engkau tak sendiri
Dalam menjalani hidup ini
Engkau tak sebatang kara
Mengarungi derasnya gelombang dunia
Percayakan pada kekuatan cinta
Yang selalu menerangi dengan aura
Seakan menjelma kota mati
Menjadi hidup kembali
Kamu butuh aku
Aku butuh kamu
Kita berdua membutuhkan cinta
Untuk dapat menyatukan dua raga dalam satu jiwa.
Sukar sekali tuk kuhapuskn
Bayangn wajhmu yg slalu brlintas.
Kala ku trpejam,
Maupun kala terjaga.
Kau berayun dalam hati,
Seolah memanggil diri nan sunyi,
Tuk merangkai kata-kata suci,
Kata-kata cinta yang penuh arti.
Namun kapankah tiba saatnya,
Kata-kata itu kan kuwujudkan,
Degan suara dari lisan,
Agar dapat kau renungkan,
Karena waktu tak menghendaki,
Karena ruang tak merestui,
Kucairkan kata lewat puisi,
Yang mengisahkan cintaku dalam hati.
Jalan Kenangan
Trkenang sang ruang,
Trkenang sang waktu,
Trkenang masa lalu,
Mengundang duka di kalbu.
Di jalan yang membentang,
Cinta kita menyatu,
Di hari yang remang,
Kita lepaskan rindu.
Bermula di jalan itu,
Bersama kita melaju,
Di atas kisah cinta,
Menuju mahligai impian.
Jalan yang penuh knangan,
Indah saat kita brsama,
Kini telah merubah kisah,
Berlatar belakang duka.
Karena trgelincir masa,
Cintamu lenyap tk brsisa,
Karena salah kau cmburu,
Kau tega tinggalkn aku.
KASIH
Kasih...
Bukan maksud hatiku,
Tanamkan luka di hatimu,
Sehingga harus kau buai,
Sakitnya hati kian perih.
Kasih...
Bersama kita tlah berlabuh,
Mengarungi putaran waktu,
Di atas cinta nan syahdu,
Hati kita tlah berpadu.
Kasih...
Apa yang tak kita inginkan,
Kini tlah menjadi suratan,
Perpisahan yang tlah digariskan,
Kini kita harus brjauhan.
Kasih...
Maafknlah daku,
Ku tak mampu lagi anggap dirimu,
Sebagai sandaran cintaku,
Seperti hari-hari yang lalu.
Akhir Cerita
Terpaksa ku akhiri,
Cerita cinta yg tlah kita tulis,
Begitu indah sejak dari dini,
Namun di penghujung acap kau nodai.
Hatiku kini tlah terkunci,
Tak kan pernah kubuka lagi,
Untukmu yang tlah hianati,
Tulusnya cinta yg ada dalam hati.
Sia-sialah kau mnanti,
Dan mngetuk hatiku brkali-kali,
Sdangkn diriku tak prnah prduli,
Karena hatimu belum tampak suci.
Cerita yg tlah cukup,
Jangan lagi kau tambahkn alur,
Karena kutahu siapa dirimu,
Stelah kau mnyiksa batinku.
Aku Rela melepas mu
Tlah berlalu cerita tentang mu
Tlah lenyap sapa dan hadir mu disisi ku..
Tlah lama pula ku dan kamu
Tak lagi bercanda tawa bersama...
Ku relakan melepas mu
Ku relakan kau tinggalkan aku
Ku relakan kau lupakan aku
Namun ku tak mampu menghapus nama mu dihati ku...
Engkau yang memberikan aku senyuman
Engkau yang memberikan aku kasih sayang
Dan engkau pula yang kini pergi meninggalkan aku
Namun dengan terpaksa ku harus rela melepaskan mu...
Kamu lah senyum ku
Saat menatap manis senyum mu...
Betapa damai nya diri ini dalam kerinduan hati ku...
Membaca tiap pesan mu semakin senyum ini merekah dalam binarnya hati ku...
Dalam sepi bayang mu menggoda
Dalam diam sapa mu terngiang
Betapa hati ini mampu merasakan indahnya penantian ini
Dan tersadar diri dalam nyata
Engkaulah senyum ku...
Meski mungkin saat ini tak mampu kita bersua
Dan hanya lewat suara menyapa
Kata terbaca..
Namun inilah nyata adanya
Ku bahagia mencintai kesederhanaan mu...
Kerinduan
Malam telah kian merambat
hingga menyentuh ujung kakiku
Gerimis seakan tak jua ingin berhenti memeluk,
memeluk dalam dekap yang menyayat kalbu
Sementara engkau perempuanku,
aksara mu sayup hilang perlahan
diantara langkah mu yang kian menjauh
Kini
Tatap imaji ku hanya dapat menatap kabut
bayang gemulai tari mu, bersama harum nya
desah nafas mu yang masih melekat,
kala kecup ku hadir di kening dan tepi bibirmu
Dan, masihkah engkau perempuanku
Perempuan yang serupa nan terselimuti rindu
Kini
Malam ini
Jiwa hanya menatap dedaunan basah dan pucuk
ilalang yang dahulu pernah membasahi kaki kita,
setelah kita lelah bercerita tentang banyak
kisah dibawah embun dan rindang nya
pohon saga hingga ufuk menembaga
Diantara rinai dan senyum rindu yang menyapa
Cinta tanpa syarat
Dari pertemuan kita saling mengenal..
Dari perkenalan kita jalin persahabatan..
Dan dari sahabat kita menjadi kekasih..
Sejak semula memang dah suka..
Rindu menggoda untuk dekat dengan nya
Apakah itu cinta ataukah nafsu semata..
Hanya hatilah tahu jawabnya..
Tanpa memandang usia terpaut cinta kita
Tanpa memandang kasta hasrat kita membuai dengan syahdunya
Dan tak perduli status nyata cinta pun bersemi dengan indah nya..
Itulah cinta tanpa syarat
Yang ada saling memahami mengerti dan menyempurnakan kekurangan dan ketidak sempurnaan
Semoga jodoh menyatukan
Hingga dialam nyata
Maaf aku mencintai
Bila kau tanya tentang cinta
Dan siapakah yang aku cinta ?
Mudah untuk memahami nya
Ketika aku hanya mencintai nya ...
Maafkan aku mencintai nya...
Mencintai dan merindukan nya...
Melebìhi dari cinta terhadap diri aku sendiri
Jiwa ini miliknya
Raga ini ciptaannya
Hidup ini kuasanya
Dan mati ku adalah ketentuan nya
Jangan paksa aku untuk mencintai mu
Karena IA bukan untuk diduakan
Jangan bilang aku milik mu
Karna tiada siapa mampu memiliki apapun miliknya
Maafkan aku yang mencintainya
Dan jika kamu menyayangi ku
Maka cintailah dia..
Karna aku..kamu..dan mereka adalah milik nya
Satu Cinta
Buatlah dirimu berharga
dalam satu cinta
setelah satu nama
yg bisa membuat kau bahagia
Berikan cinta yang tulus
orang yang kau sayangi
kau tidak perlu sibuk
tebarkan pesonamu
Dalam kerumunan
karena hatimu tulus
hanya perlu satu cinta
Aku bukan mutiara yg indah
Aku bukan bunga
yang selalu menyegarkan
Aku bukan malaikat
yang selalu menjagamu
Tapi ..!!
aku ingin menjadi seseorang
yang selalu ada dalam hatimu
Semua Karna Cinta
Aku tau. . .
Kau mendua di balik mataku
Aku tau. . .
Kau ada karna rasa kesepian hatimu
Namun ku rela . . .
Meski luka yang kau tanam dalam dada
Aku terima . . .
Walaupun ku sebagai pengobat kesepian jiwa
Karna engkaulah bahagia
Karna hadirmulah ku tertawa
Tanpamu ku lebih tersiksa
Denganmu ku nikmati indah cinta
Biarlah ku terluka
Menangis berurai air mata
Mungkin ini kebodohan cinta
Namun ku ihklas melakukanya
Bila NantiSelamanya Aku Mencintaimu
Ku ingin kau jadi tongkat
Saat ku tak dapat melihat
Tuntunlah langkah kaki
Melintasi hamparan bumi
Bila nanti ku tak mampu
Menatap indah matamu
Jadilah sinarku
Beri cahaya hatiku
Bila suatu hari nanti
Ku tak sanggup berjalan sendiri
Jadilah kompas hati
Penunjuk arah diri ini
Bila ku tak sanggup lagi
Menjadi bidadari pujaan hati
Ku mohon ketulusanmu
Tuk tetap menyayangiku
By Bidadari Anggrek Biru
Sungguh..
Aku hanya mencintaimu
Tak ada yang lain dihatiku
Hanya kamu yang selalu aku rindu
Walau..
Terkadang cemburu menghampiriku
Sakit hati saat kau acuhkan aku
Tersisihkan kala kau bersama sahabatmu
Tapi..
Aku sabar dengan cintaku
Aku akan setia bersamamu
Aku akan selalu menantimu
Sayang..
Lihatlah cintaku
Ketulusanku kepadamu
Jangan pernah kau ragukan semua itu
Hanya kamulah cintaku
Aku Tak Abadi Untukmu
Jangan tangisi bila aku pergi
Kau harus sadar
tak ada yang abadi
Ikhlaskan diriku
Bila nanti ku tinggalkanmu
Jangan sesali pertemuan
Bila akhirnya perpisahan
Tiada yang kekal hidup ini
Semua kan berganti
Tak selamanya tanganku
Menggenggam jemarimu
Tak abadi pula jiwaku
Selimuti hati dan cintamu
Jangan tempatkan diriku
Melebihi iman dan keyakinanmu
Jangan kau mencintaiku
Melebihi cinta pada Tuhanmu
Persiapkan dirimu
Setiap saat kehilanganku
Jagalah hatimu selalu
Suatu saat tuk melepas jiwaku
Tak Perduli
Aah.... untuk apa ada cinta
Bila cinta bawa derita
Uuh...tak perduli dengan semua
Bila akhirnya hadirkan luka
Percuma samudera asmara ku selami
Bila ku tenggelam di dasar hati
Percuma lautan kasih ku sebrangi
Bila akhirnya hanyut arus mimpi
Masa bodoh dengan cinta
Ku tak ingin kembali duka
Tak harap kembali nestapa
Hanya karena rasa cinta
Bila saat ini tak ingin kenal cinta
Bukan berarti tak membutuhkannya
Bila hari ini ku acuhkan cinta
Bukan berarti pula ku membencinya
Semuanya Sirna
Kebersamaan yang dulu ada
Yang kau cipta kini semuanya sirna
Bersama derai air mataku
Mengapa kau tega melakukan itu
Kau tega mengianati aku
Kini ku sedih, perih, amarahku
Bercampur menjadi satu dlm benakku
Kemana kau yang dulu
Yang selalu menyanyikan lagu-lagu cinta
Mengapa semuanya sirna hanya sekejap saja
Aku masih ingin kan dirimu
Seperti dulu yang mencintaiku
Meskipun kau torehkan luka di hatiku
Kau tetap kenangan indah dalam hidupku
Dan di sini aku masih mencintaimu
Berharap kau kembali dengan cintamu
Hati Yang Tersakiti
Kian pedih kurasa
Disaat kau menyatakannya
Apa kau tak merasa
Apa yang sekarang aku derita
Penuh luka kau tusukkan
Dengan lidah yang tak bertulang
Seakan aku kau hinakan
Dalam redup cintamu terbentang
Terlalu naif kau ucapkan
Terlalu singkat tak berfikir panjang
Hingga aku terluka dalam
Katamu membidik pada hati kian geram
Sungguh sakit tak karuan
Ku Tak Bisa Milikimu
Begitu dalam rasa yang kupunya
Begitu indah titian kasih asmara
Yang terukir pada jiwa
Antara kau dan aku adanya
Cinta adalah anugrah yang KUASA
Rindu adalah segelintir rasa
Yang mana tak dapat ku mengelaknya
Karena kau nyata adanya
Ku mencintaimu
Walau raga kita terpisah jauh
Namun kenangan itu
Kan selalu menjadi yang terindah dalam hidupku
KAU,AKU,DIA DAN MASA LALU
Ku sematkan hatiku
Hanya padamu
Ku relakan jiwaku
Tuk mengabdi padamu
Namun kini kau tanya
Tentang sebongkah rasa
Yang kiranya membuat luka
Pada batin dan jiwa
Kau masih cemburui
Tentang satu nama
Kau masih tanyai
Tentang aku dan dia
Cinta yang terjalin begitu indahnya
Namun kini seakan tak sempurna
Setelah kau tanya
Tentang aku dan dia
Harapan Yang Tak Pasti
Terlalu jauh aku mengharapkanmu..
ketika yang aku harapakan..
belum tentu pasti
apa yang aku harapakan..
mungkinkah itu hanya mimpi
yang terlalu aku banggakan..
atau kah hanya khayalan..
yang tak pernah jadi nyata..
mengharapkanmu..
hanyalah sebuah mimpi
yang tak ku sadari ketika ego
dan ambisiku terlalu mengejarmu
tanpa tahu siapa diriku..
pantaskah aku..
mendambakanmu..
pantaskah aku..
bersanding denganmu..
mungkin tidak..
hari ini, esok lusa,
atau pun selamanya..
kau hanyalah impian..
khayalan
yang belum tentu pasti nyata..
karna engkau hanyalah
bayang-bayang semu..
yang terlalu aku memujamu
Perasaanku
Masihkah kau ragui
Rasa cintaku ini
Hingga pada akhir kata
Kau hanya diam seribu bahasa
Adakah yang kau ragu
Dari cinta tulusku
Hingga kau selalu membisu
Tanpa ada sepatah kata untukku
Malamku tak seperti dulu
Penuh tawa manjamu
Kini hanya pilu
Yang kau suguhkan dimalam rabu
Untukmu Yg Disana
Terkadang ku masih menangis jika mengingatmu
Merasa tak sanggup jika harus kehilanganmu
Karena ku jemu..
Karna ku lelah menapaki jalan rindu
Dan yang terasa hanya sesak di dada
Yang terus menyiksa membuatku tersiksa
Berharap cintaku bisa dalam logika
Merengkuhmu dalam peluk bahagia
Terlalu sakit untukku pendam sendiri
Begitu pahit kenyataan yang harus ku hadapi
Aku sendiri...
Terpenjara dalam rindu yang tak kunjung ku mengerti
Harus ku sebut apa namamu dalam cinta
Andaikan kau tau..
Cintaku melebihi benciku yang membara
Sayangku melebihi sakitku yang kau cipta
Aku tak berdaya..
Aku lemah..
Aku mati rasa..
MENGERTILAH
Ada saatnya ku mengerti
Adakalanya kau harus mengerti
Pada saatnya nanti ku pergi
Ku ingin kau menyadari, cintaku tulus dari hati
Bila saatnya tiba
Pastikan datang waktunya
Memahami cinta yang ada
Menyadari memang itu seharusnya
Biarlah semua berjalan apa adanya
Berlalu dengan semestinya
Dan berakhir dengan seharusnya
Karna cinta, terkadang tak cukup dengan logika
Kasih...
Ku sayang kamu..
Untuk selamanya
Terjerat Cinta Semu
Ku terbelenggu..
Dalam jerat cinta semu
Ku tertahan..
Dalam bingkai dilema tak berkesudahan
Dan apa arti cemburu
Apa arti ku merindumu
Hanya bayang yang nampak di mataku
Hanya senyum yang menghias di bibirmu
Pedihnya hati..
Sakit ku pendam sendiri
Harus ku ungkap dengan apa lagi
Ku terjatuh dalam jurang cinta penuh misteri
Ku tak merelakanya
Ku ingin di dekatnya
Namun semua sudah berbeda
Ada cinta lain diantara kita
Mantan Terindahku
Sapamu tak seindah yang dulu
Senyummu tertahan di sudut bibirmu
Mantanku..
Pesonamu masih tertinggal di hatiku
Kumbang yang dulu ku puja
Yang ku jaga dalam kasih setia
Ku rindu ku sayang dan ku cinta
Membuaiku dengan penuh romantisme asmara
Andai saja kau takdirku
Andaikan kau masih jadi milikku
Kan ku tempatkan kau di taman hatiku
Ku suguhkan bunga bunga cinta yang tumbuh dari ketulusanku
Andai Saja Aku Bisa
Andai saja aku bisa..
Ingin senantiasa membuatmu terjaga..
Tak selalu bermimpi tentangnya
Tentang dia yang hanya membuatmu terluka
Dan seandainya saja aku bisa
Akan selalu kuberikan kau bahagia
Agar di sepanjang hidupmu tak mengenal kata duka
Selamanya tertawa
Dan mengetahui betapa aku setia
Hingga kau menutup mata selamanya
Jangan Bersedih Kekasihku
Hujankan airmatamu di dadaku
Agar kudengar gemuruh sendu
Rebahlah dalam pangkuan
Untuk tumpahkan segala kegundahan
Tak kan kuseka sembab matamu
Tak kan kuhapus jejak basah itu
Biarlah menjadi sungai di lembah hatiku
Akulah muara segala kesedihanmu
Menangislah sederas sungai membelah kelam
Jika itu bisa membuatmu larut dan terdiam
Kehidupan tidak selalu meninggalkan keindahan
Biarkan kenangan membungkusnya di kejauhan
Dekaplah dadaku
Cinta hangat ini khusus untukmu
Yang terbungkus dalam selimut hatiku
Jangan bersedih kekasihku
Masih ada aku yang menyayangimu
Seguris Panah Menghujam
Kucium sekuntum mawar
Yang akan kuberi kepadamu
Ku nikmati wangi yang merekah
Dari kelopak yang anggun
Menyimpan abadi cinta
Antara kita berdua
Semua tampak indah di mataku
Namun jauh di lubuk hati
Seguris panah menghujam
Tanpa kau sadari
Hingga lumpuhkan sejumlah mimpi
Mengubah mawarku jadi serpih
Debu tak cantik lagi
CARAKU MENJAGA CINTAKU
Sengaja aku tak menghubungimu,
Tak juga mengirim pesan untuk
menanyakan kabarmu.
Mungkin ini tak biasa, Tapi bagiku,
Inilah cara terbaik mencintaimu.
Aku mencintaimu dengan cara
menjauh darimu,
Bukan karena aku mulai tak
menyukaimu,
Justru karena aku sangat mencintaimu,
Dan aku ingin menjagaku juga menjagamu,
Menjaga tulusnya hatimu, juga menjaga
kesucian hatiku.
Inilah caraku mencintaimu,
Dalam diamku,
Dalam ketulusanku,
Dalam kesucianku,
Dalam cara tak biasaku, Meski sulit,
Meski berat,
Meski sakit untukku,
Namun ku tahu ini pilihan terbaik agar
kita tak terlalu saling mengharap.
Karena berharap hanya pantas pada
Sang Pemilik Hati,
Karena berharap hanya pantas
digantungkan pada Sang Pemilik Cinta,
Pada-Nya kuharap Dia kan menjagamu
untukku, Pada-Nya kutitipkan hatimu, Biarlah ku hanya bisa menyapamu
lewat senandung doa,
Agar Untukmulah segala kebaikan,
Agar bersamamulah segala keindahan
Sesuatu yang Baru
Aku melangkah lagi
Dan mencoba lagi
Berharap akan menjadi hikmah dalam pelajaran
Meski dengan rasa takut yang terbeban
Tak salahkan bila aku mencoba
Sesuatu yang selalu aku takut mencoba
Yaitu memulai sesuatu yang baru
Dan menghadapi sesuatu yang baru
Semua hanya tanda tanya
Dan tak kan terungkap bila ku hanya menerka
Jadi kuputuskan untuk maju
Meski satu langkah saja
Satu Jiwa
Aku bagai manusia hina
Yang melihat dirimu berlinang air mata
Dan aku terdiam tak bisa berbuat apa-apa
Aku hanya jadi orang tersisih
Yang melihat kasih larut dalam sedih
Dan tak sedikitpun aku memberi sumbangsih
Dalam lelapku hati ini turut menangis
Pun dalam tawa disitu juga ada tangis
Menyelami betapa beratnya cobaan ditimpakan kepadamu
Yang seharusnya bukan untukmu
Engkau tak sendiri
Dalam menjalani hidup ini
Engkau tak sebatang kara
Mengarungi derasnya gelombang dunia
Percayakan pada kekuatan cinta
Yang selalu menerangi dengan aura
Seakan menjelma kota mati
Menjadi hidup kembali
Kamu butuh aku
Aku butuh kamu
Kita berdua membutuhkan cinta
Untuk dapat menyatukan dua raga dalam satu jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar