Sepenggal Puisi `Cinta dan Kematian` Karya Almarhum Anak Wiranto
Zaenal Nurrizki, putra bungsu Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, yang
meninggal di Johannesburg, Afrika Selatan, ternyata hobi menulis sajak
dan puisi. Hal tersebut diketahui Wiranto ketika membuka laptop milik
almarhum yang berusia 23 tahun ini.
Wiranto dan keluarganya mengaku kaget melihat puisi yang ditulis oleh anak laki-laki satu-satunya itu. Wiranto kemudian membacakan sebanyak 5 puisi karya mendiang Zaenal yang kebanyakan bertemakan tentang cinta.
"Izinkan saya untuk membacakan 5 puisi karya beliau. Salah satunya ini
berjudul Cinta dan Kematian," ucapnya sambil terus membacakan 5 puisi
karya anaknya itu.
Dalam sambutannya, Wiranto menyebut putra
satu-satunya itu telah berjuang di jalan Allah. Zaenal meninggal dunia
dengan berakhir baik atau husnul khotimah. Wiranto dan keluarga ikhlas
dan merelakan Zaenal dimakamkan di negeri orang.
"Dia meninggal
dalam keadaan mulia. Anak kami lagi belajar Al Quran. Katakanlah, dia
meninggal dalam fisabillah dan husnul khotimah," tutur Wiranto.
Berikut penggalan puisi 'Cinta dan Kematian' karya almarhum Zaenal Nurrizki:
Cinta karena Harta..?
Toh nanti juga bakal habis
Cinta karena tampang..?
Manusia suatu saat akan termakan usia..!
Cinta karna dia apa adanya..?
Hey, tak ada yang hidup selamanya.
Cinta karna Allah SWT
Baru cinta yang kekal dan abadi
Terhalang oleh harta..?
Insya Allah akan di cukupkan
Terhalang oleh umur..?
Iman tak melihat umur..
Terhalang oleh maut ?
Di surga tak ada kematian (Frd/Ism)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar